Cara Menghitung PDB – PDB merupakan singkatan dari Produk Domestik Bruto atau yang dalam bahasa Inggris disebut GDP yang merupakan singkatan dari Gross Domestic Product adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh negara dalam periode tertentu.
PDB adalah salah satu cara yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, karena metode ini merupakan metode yang paling sering digunakan. PDB sendiri berbeda dengan Produk Nasional Bruto, karena PNB memasukan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut.
Dan pada kesempatan hari ini, kami ingin memberikan informasi mengenai cara menghitung PDB. Barang kali saja ada diantara kalian yang sedang mencari informasi tersebut, karena hal ini biasanya dijadikan juga sebagai materi untuk mahasiswa ekonomi.
Maka dari itu, untuk kalian yang sekiranya sedang mencari informasi tersebut, ada baiknya jika kalian melihat terlebih dahulu informasi yang pada kesempatan hari ini akan kami berikan. Barang kali saja informasi yang akan kami berikan ini dapat membantu.
Rumus Menghitung PDB
Untuk dapat menghitung produk domestik bruto, maka dibutuhkan sebuah rumus. Dimana terdapat dua rumus yang digunakan untuk menghitung PDB, yaitu rumus berdasarkan pendekatan pengeluaran dan rumus berdasarkan pendekatan pendapatan.
Selain itu, ada juga cara membedakan antara PDB nominal dan PDB riil, dimana hal ini yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai asli. Adapun untuk rumus menghitung PDB sendiri bisa langsung kalian lihat secara lengkap dibawah ini.
Rumus PDB Pendekatan Pengeluaran
GDP = C + I + G + (X-N)
Keterangan:
- C = Konsumsi perusahaan
- I = Konsumsi investor
- G = Konsumsi oleh pemerintah
- X = Nilai ekspor
- N = Nilai impor
Rumus PDB Pendekatan Pendapatan
GDP = w + r + i + p
Keterangan:
- w = Upah / gaji
- r = Nilai sewa / rent
- i = Bunga modal / interest
- p = Keuntungan / profit
Cara Menghitung PDB
Setelah mengetahui rumus menghitung PDB, maka kalian sudah dapat menghitung produk domestik bruto. Seperti yang telah kami jelaskan diatas, dimana ada dua rumus yang digunakan untuk menghitung PDB, yaitu pendekatan pengeluaran dan penedekatan pendapatan.
Cara Menghitung PDB Pendekatan Pengeluaran
Untuk dapat menghitung PDB pendekatan pengeluaran, ada beberapa faktor yang mempengarhui, diantaranya adalah pengeluaran konsumen, investasi, selisih ekspor impor dan pengeluaran negara. Adapun untuk menghitung semua faktor tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Pengeluaran Konsumen
Pengeluaran konsumen merupakan penghitungan seluruh pengeluaran konsumen pada neagra untuk barang dan juga jasa dalam kurun waktu setahun. Sebagai contoh pembelian konsumsi seperti sandang dan pangan, jasa kunjungan dokter, potong rambut dan sebagainya.
2. Investasi
Bentuk investasi sendiri tidak termasuk pada pembelian saham dan obligasi, akan tetapi uang yang dikeluarkan pemilik usaha dengan tujuan mendapatkan barang dan jasa untuk kelangsungan usaha. Seperti misalnya untuk membeli material dan jasa layanan kontraktor.
3. Selisih Ekspor dan Impor
Karena penghitungan PDB hanya menghitung produk yang diproduksi untuk domestik, maka nilai impor akan dikeluarkan dari penghitungan. Sedangkan nilai ekspor akan dihitung pada saat barang atau produk sudah meninggalkan negara tersebut.
Namun nilai ekspor tidak dihitung apabila produk tersebut dibeli melalui pengeluaran konsumen. Dengan cara menghitung selisih ekspor dan impor adalah mengurangi total nilai ekspor dengan nilai impor. Apabila nilai impor lebih tinggi dari ekspor, maka akan dihasilkan nilai negatif.
4. Pengeluaran Pemerintah
Untuk dapat menghitung PDB, maka pengeluaran pemerintah juga turut dihitung, baik itu pengeluaran untuk belanja negara dalam bentuk barang atau jasa. Seperti misalnya adalah gaji pegawai negeri, pengeluaran untuk pembangunan dan pertahanan negera.
Cara Menghitung PDB Pendekatan Pendapatan
Sedangkan untuk menghitung PDB berdasarkan pendekatan pendapatan, maka sesuai dengan rumus yang telah kami berikan diatas, ada beberapa faktor yang mempengarhui. Dimana beberapa faktor yang mempengarhui diantaranya adalah sebagai berikut.
- Kesejahteraan karyawan
- Pendapatan sewa
- Bunga
- Pendapatan pelaku usaha
- Keuntungan koperasi
- Pajak usaha tidak langsung
- Depresiasi (Penurunan nilai barang)
- Pendapatan bersih dari pihak asing
Cara Membedakan PDB Nominal & PDB Riil
Setelah mendapatkan penghitungan PDB, maka tinggal mengetahui atau membedakan PDB nominal dan PDB riil. Dimana hal ini bertujuan untuk mengetahui nilai PDB yang sebenarnya, dengan rumus untuk menghitunt perbedaan PDB nominal dan PDB riil adalah sebagai berikut.
PDB Nominal / PDB Riil = Deflator / 100
Produk domestik bruto riil digunakan untuk menghitung inflasi. Karena jika tidak menghitung inflasi, maka bisa terjadi peningkatan produk domestik bruto. Padahal secara riil hanya terjadi kenaikan harga.
Contoh Produk Domestik Bruto
Setelah mengetahui bagaimana cara menghitung produk domestik bruto, maka kalian juga perlu mengetahui apa saja contoh PDB. Dimana yang termasuk contoh produk domestik bruto diantaranya adalah kendaraan bermotor (mobil / motor), alat elektronik dan lainnya, namun tidak termasuk pembelian rumah baru.
Selain itu, produk non durable. Produk non durable merupakan produk yang seketika dikonsumsi akan habis manfaatnya, sebagai contoh adalah makanan, minuman, obat-obatan dan lainnya.
Sedangkan untuk contoh produk domestik bruto terakhir adalah jasa / service, yaitu konsumsi yang memanfaatkan jasa. Sebagai contoh adalah jasa dokter, pelayanan publik dan sebagainya.
Selain itu, ada komponen-komponen lain yang mempengaruhi PDB, diantaranya adalah investasi, seperti misalnya pembelian rumah, pemabangunan pabrik. Kemudian pengeluaran pemerintah, seperti gaji ASN / PNS. Dan yang terakhir adalah ekspor bersih.
Akhir Kata
Sekiranya cukup sekian dulu informasi mengenai cara menghitung PDB yang dapat Calwriterssfv.com berikan untuk kalian semua pada kesempatan hari ini, semoga saja informasi yang baru kami sampaikan pada kesempatan ini dapat memberikan banyak manfaat.